Suara aneh atau dikenal dengan fenomena ‘Hum’ dari langit pernah terjadi di beberapa tempat. Suara Hum ini terdengar seperti mesin truk atau gemuruh.
Dilansir dari laman The Conversation,
Sabtu (1/4/2020) seorang ahli Geografi, David Deming menjelaskan
fenomena Hum pada makalahnya pada 2014. Deming menjelaskan, fenomena Hum
terjadi pertama kali pada akhir 1960 di sekitar Bristol, Inggris.
Lalu, fenomena Hum kembali muncul di Amerika Serikat (AS) pada akhir 1980 di Taos, New Mexico. Dia kemudian memeriksa banyak hipotesis yang menyebabkan Hum.
Banyak
yang menunjuk ke jaringan listrik atau menara telepon seluler. Tetapi
teori ini tampaknya masih belum meyakinkan untuk menjelaskan fenomena
Hum. Pertama ponsel tidak ada pada 1960-an dan frekuensi yang
dipancarkan oleh kedua menara sel dan jaringan listrik dapat dengan
mudah diblokir oleh selungkup logam.
Deming
juga mengamati Program Penelitian Auroral Aktif Frekuensi Tinggi
(HAARP), senyawa militer terisolasi di Alaska yang menggunakan gelombang
radio untuk mempelajari luar angkasa dan untuk menguji teknik
komunikasi canggih dan fokus favorit para ahli teori konspirasi, yang
menuduh fasilitas tindakan mulai dari kontrol pikiran hingga kontrol
cuaca. Dia mempelajari kemungkinan emisi otoacoustic, yang merupakan
suara alami yang disebabkan oleh getaran sel-sel rambut di telinga.
Deming
akhirnya memprediksi, gelombang radio Very Low Frequency (VLF) (antara 3
kHz dan 30 kHz) sebagai biang keladinya. Kekuatan militer dunia
menggunakan pemancar darat dan udara besar-besaran pada frekuensi ini
untuk berkomunikasi dengan kapal selam yang tenggelam. Gelombang radio
pada frekuensi ini dapat menembus hingga inci aluminium yang solid.
Ada
beberapa hipotesis lain yang menjawab tentang Hum, yakni berasal dari
akumulasi besar dari suara frekuensi rendah dan infrasound yang
dihasilkan manusia (suara dengan frekuensi audio di bawah sekitar 20 Hz
dan yang dapat dirasakan lebih daripada yang dapat didengar). Ini
mencakup semuanya, mulai dari kebisingan jalan raya hingga segala macam
kegiatan industri.
Kemudian Hum
juga dipercaya merupakan fenomena terestrial atau geologis yang
menghasilkan suara frekuensi rendah atau persepsi suara-suara itu.
Sebagai contoh, ada sejarah hewan yang terdokumentasi dengan baik yang
memprediksi gempa bumi dan mengambil tindakan untuk menyelamatkan diri.
Dari
perspektif evolusi, mungkin ada nilai bertahan hidup dengan memiliki
anggota populasi yang sangat sensitif terhadap beberapa jenis getaran.
Ketika berbicara tentang Hum, beberapa manusia mungkin memiliki
mekanisme fisiologis yang sama.